Jakarta - Kekuatan Timnas Indonesia bakal makin trengginas dengan penampilan memukau satu di antara penggawanya, Calvin Verdonk di kompetisi top Eropa. Verdonk bersinar dalam penampilannya untuk NEC Nijmegen di Liga Belanda pekan ini.
Calvin Verdonk ikut mencetak salah satu gol kemenangan NEC Nijmegen ke gawang Fortuna Sittard pada lanjutan pekan ke-19 Eredivisie 2024/2025 di Stadion Goffert, Nijmegen, Minggu (19/1/2025).
Sebuah gol roket dilesakkan bek sayap Timnas Indonesia itu ke gawang Fortuna Sittard pada menit ke-71. Memanfaatkan bola liar di kotak penalti lawan, tanpa ampun pemain berusia 27 tahun itu melepaskan tendangan keras dengan kaki kirinya.
Bola meluncur deras tanpa bisa diselamatkan kiper Luuk Koopmans. Ini merupakan gol pertamanya di musim ini, dan menjadi suntikan semangat untuk kembali membela Timnas Indonesia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Maret mendatang.
Calvin Verdonk sudah bermain 19 kali untuk NEC Nijmegen di musim ini. Ia sudah cukup lama tak mencetak gol, sebab terakhir kali dilakukannya pada 2 Februari 2024 ke gawang Sparta Rotterdam.
Usai mencetak gol dan mempersembahkan kemenangan untuk NEC, Calvin Verdonk mengaku semuanya berjalan secara naluri. Ia menerima bola dengan waktu yang tepat untuk mengoyak jala gawang lawan.
"Waktunya tepat. Saya tidak berpikir, saya hanya menembak," ujarnya dikutip dari Forza NEC.
Calvin Verdonk turut buka rahasia ia bisa menjadi pemain yang cukup menonjol di timnya. Meski sering bertugas di sektor belakang, ia sering bermanuver ke depan, membantu penyerangan, dan membawa hasil positif untuk NEC.
Verdonk mengaku sangat menikmati kombinasi permainan bersama rekan-rekannya, termasuk penggawa Timnas Jepang Kodai Sano. Membuat bintang Fortuna, Alen Halilovic mati kutu.
"Di zaman sekarang dengan full-back, Anda harus lebih menyerang. Jika Anda membandingkan saya sedikit dengan Brayann Pereira di sebelah kanan, saya lebih merupakan bek sayap yang sedikit lebih rendah dalam membangun serangan," ujar Verdonk.
"Baru hari ini kami tahu bahwa ada ruang di belakang Halilovic, yang tidak berbuat banyak di pertahanan. Jika Kodai Sano juga diposisikan dengan baik, sehingga dia mengikat Pinto, bek kanan lawan, maka saya tahu bahwa saya bebas sepanjang waktu, jika saya berada dalam posisi yang baik di posisi yang lebih tinggi di lapangan."